Berbicara mengenai penguasaan diri memang tidak ada habisnya. Kita tahu bahwa masing-masing kita memiliki egonya masing-masing sehingga ...

PENGUASAAN DIRI (SELF-CONTROL)



Berbicara mengenai penguasaan diri memang tidak ada habisnya. Kita tahu bahwa masing-masing kita memiliki egonya masing-masing sehingga penguasaan diri (self-control) sangat diperlukan untuk hidup dipimpin oleh Roh. Untuk itu kita harus menyalibkan kedagingan kita dan segala hawa nafsu yang ada di dalam diri kita yang menyimpang. Ada 3 hal mengenai penguasaan diri pada alkitab yang mengajar kita :

11. JATUH CINTA (HAWA NAFSU)

Masa muda sekitar umur 16 -  25 tahun an merupakan masa yang paling bergejolak dalam hidup kita karena kita memiliki ketertarikan kepada lawan jenis. Pada zaman sekarang, pacaran tidak tanggung-tanggung lagi, kecanggihan teknologi yang membuat privasi kita semakin tertutupi malah membuat diri kita semakin bebas untuk mengekspresikan hawa nafsu kita atau bisa dibilang hasrat kita dalam menyukai lawan jenis.
Kita misalkan sepasang muda-mudi yang berduaan dengan berlebihan seperti dunia milik mereka berdua, mereka melakukan berciuman, berpelukan ataupun sebagainya di tempat yang tertutup. Maka mereka tidak memiliki penguasaan diri, tetapi malah hawa nafsu lah yang menguasai diri mereka. Walaupun jika salah satu dari mereka dipaksa untuk berbuat yang tidak senonoh, tetap saja terjadi kesepakatan diantara mereka berdua.
Jika ditanya apakah kamu memiliki hawa nafsu?? Jangan ragu-ragu.. tentu saja anda punya. Memang Tuhan yang memberikan hawa nafsu itu kepada kita. Tuhan ingin kita dapat membatasi diri kita dan mematikan hawa nafsu yang menyimpang itu dan memiliki kehidupan yang dipimpin oleh Roh. Tuhan berkata bahwa jika kita tidak bisa menguasai hawa nafsu ini maka kawinlah, supaya kita tidak hangus oleh karena hawa nafsu itu.

2.    PERTANDINGAN / PERLOMBAAN

Hidup kita tidak boleh mendatar atau bahkan menurun. Ada pepatah yang mengatakan hidup seperti air mengalir, Tentu saja ini salah besar!! Kita hidup harus terus menanjak.. semakin susah medan/masalah yang kita hadapi, semakin kita memiliki keteguhan di dalam diri kita.     
Kita misalkan kita mengikuti perlombaan lari marathon, maka pasti kita berlomba untuk mengalahkan yang lain sehingga bisa menjadi pemenang dan mendapat hadiah yang fana.
Tetapi sangat bagus alkitab mengajar kita bahwa kita hidup di dunia ini, tidak untuk bersaing atau mengalahkan orang lain tetapi kita berlomba sendirian untuk mencapai garis finish. Tidak peduli seberapa lama atau cepat kita berlari.. SATU yang pasti bahwa kita harus mencapai garis finish sehingga kita menuju kemenangan sorgawi bersama-sama dengan Tuhan.
  
Kita ambil contoh lagi seperti ujian tiba-tiba di sekolah,
Guru berkata “Besok saya akan mengadakan ulangan!”, serentak murid-murid terkejut dan bingung, kemudian murid-murid bertanya kembali pada sang guru, “Pak kita besok ujian apa ya pak??”, dengan nada yang tinggi guru itu pun menjawab, “Pokoknya belajar saja besok ulangan!! Jangan banyak tanya!!”, Murid pun terdiam dan terheran-heran.
Percakapan diatas merupakan gambaran mengenai pelajaran yang ada di sekolah, dan masih diberitahukan oleh guru-guru. Bayangkan jika kita ada ujian “MARAH”, “TERSINGGUNG”, RENDAH HATI”, dan sebagainya. Apakah kita siap dengan ujian yang Tuhan berikan tanpa pemberitahuan tersebut??.
Bahan ujian kita adalah ALKITAB. Kita tidak tahu kapan kita diuji, kita harus siap dengan ujian yang akan diberikan Tuhan kepada kita, sehingga kita dapat lulus sesuai dengan standar yang Tuhan berikan. Bayangkan saja berapa kita kita tidak lulus SKS / mata pelajaran yang diberikan Tuhan kepada kita, sehingga kita harus terus-terus mengulang hal tersebut.

3.PELAYANAN (KEBERSAMAAN)

    Ada contoh orang yang suaranya false, tentu saja jika memang dari sananya, kita tidak bisa memaksakan kehendak kita supaya suaranya bagus seperti kita, sampai-sampai kita marah-marah atau bahkan membentak orang tersebut. Tentu saja, hal ini akan merobohkan kesatuan tubuh Kristus, dalam hal pelayanan kita harus bisa mengontrol diri kita dan saling memahami kondisi saudara-saudara seiman kita. Begitulah kehidupan bahwa 1+1 = 2.

KIRANYA KITA MENJADI TERANG DAN GARAM DUNIA SESUAI DENGAN KEHENDAK TUHAN KEPADA KITA SEBAGAI ANAK-ANAKNYA.
“TUHAN YESUS MEMBERKATI”


0 comments: